🙏
Untuk cinta yang pernah lama menetap,
Aku mungkin terlambat untuk sekedar mengucap kata "iya". Keangkuhanku menutupi perasaan yang sedari dulu ada.
Maaf..
Yah sekarang hanya itu yang bisa ku ucap. Bukan hanya untukmu, tapi juga untukku yang beberapa kali mengucap kata yang tidak sebenarnya tersirat. Menyiksa diri sendiri dengan keangkuhan.
Untukmu yang pernah berjuang mendapat kata "iya", walau tak kunjung menjadi "kita", terima kasih. Pemuduran dirimu menjadi tamparan keras bagi angkuhku.
Darimu, aku belajar bahwa cinta tak cukup tanpa ungkap. Bahwa cinta, bukan selalu tentang perjuangan dari salah SATU, tapi DUA orang yang sama-sama ingin memenangkan.
Aku menuliskan ini, bukan untuk bernostalgia, aku hanya ingin mengungkap pelajaran dari yang telah berlalu, dengan harapan menjadi pengingat untukku dan siapapun diluar sana yang masih mempertahankan keangkuhan dibalik kata "iya".
Dan jika kamu kebetulan membaca tulisan ini, semoga kamu bahagia dengan dia yang pandai mengungkap dan mau bekerja sama untuk saling memenangkan.
Selamat merayakan madunya pernikahan.
Aku turut bahagia.
Komentar
Posting Komentar